Melunturkan Perasaan di Grojogan Lepo Dlingo

Senin, Desember 29, 2014

Rabu, 24 Desember 2014 di tanggalanku tak kasih spidol merah. Why? Padahal liburannya kan 25 Desember? Hehe.
Iya di tanggal itu ada janjian sama seorang sahabat yang sudah setahun lebih tidak bertemu. Sahabat yang sudah melalangbuana sampai Pulau Kalimantan. Sedangkan aku? Masih saja di Jogja, eh Bantul, eh Pundong. Hahahaha


Siang itu, kami bercerita tentang masa yang sudah kita lewatkan setahun ini  masing-masing. Tentu banyak yang berubah.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Setelah tersadar dari cerita yang panjang, kami bergegas dhuhuran, kemudiannn yukk cuss jalan-jalan.



Kemana? kami memang sudah merencanakan daerahnya di sekitaran Dlingo. Tetapi tentang tempat yang akan kami tuju, kami sama sekali belum pernah menjamah sebelumnya.
Oke... asal roda motor berputar saja.
Kami mulai perjalanan dengan arah kebun buah mangunan. Ya, kami tidak ke sana.... karena poto-poto dengan view sana itu terlalu mainstream.. haha.
Bulatkan tekad ayo cuss ke Dlingo dan mencari Grojogan Lepo.
Berbekal Screenshot dari Twitternya @JPMPJOGJA (Jangan Panik Mari Piknik) menunjukkan arah jalan menuju Kebun Buah masih luruss terus sampai nemu kantor Kecamatan Dlingo dan silahkan tanya warga sekitar.
Namun dengan jalan yang berlenggok-lenggok, bertikung-tikung, berkelok-kelok masiiiihhh jauh sepertinya  dan enggak nemu Kecamatan Dlingo.
Enggak...pokoknya enggak pake GPS dan Google Map.... ayo kita latihan tanya warga sambil latihan bagaimana berkomunikasi yang baik dan ramah itu :)
Yang benar saja, ternyata masih banyak warga sekitar juga yang masih belum mengenal Grojogan tersebut.... dan anti mainstreamku  kembali menyala....kita haruss menemukannya.
Setelah sempat bertanya kepada sekitar 4 warga, baru kita ketemu dengan petunjuk arah menuju Grojogan. Jalannya alus, terjangkau, dan ternyata masih gratis :p
Kata warga, daerah tersebut memang sedang diusahakan dikembangkan menjadi tempat outbond, akan dibangun wahana permainan anak, dan tangga menuju sungai juga sedang dibaik-baikin. hehe.
Satu hal yang membekas, bahwa memang Warga Jogja Ramahnya masih ga ketulungan :')
ok ini diaaaaa
 cuma dengar air yang gemericik, ijo, sejuk 


 dia juga menikmatinya sepertinya 

 aku sangat kecil di sampingnya :)


 versi portrait




 ini ketika kita naik di atas grojogan, sungai dengan aliran ke kalimantan-kalimantanan kalau kata amin




Tidak puas cukup dengan grojogan lepo, kami bermaksud mencari air tejun yang sedang in banget dibicarakan di sosmed. Sri Tanjung masih di kawasan Dlingo. Ternyata, ada sedikit kesalahan redaksi penulisan dalam artikel tersebut. Bukan Sri Tanjung, melainkan Tri Punjung.
Yaaa untuk menemukannya kami harus melewati kesasar juga. Tidak apa, ada hikmahnya dibalik itu, karena kami berhasil menemukan jembatan yang menghubungkan Gunungkidul dan Bantul. ehehehe. Di ujung timur jembatan tersebut terdapat warung kecil di pinggir jalan yang super enak... mie gorengnya recomended banget :)


 view jembatan dari sisi barat

ini dia poto shelfi sama miegorengya yang super istimewa rasanya
krupuknya juga enak
kopinya juga enak
harganya murah meriah :)


Setelah perut kenyang karena lumayan terisi, hujan juga sudah agak reda, kami melanjutkan perjalanan menuju pencarian Air Terjun Tri Punjung.
Iyaaa yang benar saja ternyata karena Banjir Sungai Oya nya, kami hanya bisa menikmati keindahannya dari atas bukit saja...

hamparan hijau kebun jagung

ada gazebonya juga niii


Pulangnya, ngepasss moment sunset. Jangan lewatkan momen indah ini dengan take a pict di bukit Bego yaaa...











Amin, makasih banget buat hari ini...buat obat kangennya selama setahun glebih ga ketemu.
Lain waktu, kita planing jalan-jalan lagi yaaa..... kita gowes kaya dulu ok?
Salam :)

Terima Kasih Sudah Berkunjung

1 comments

  1. banyak sekali pemandangan yang indah yang sulit untuk di lewatkan dari kamera..

    BalasHapus